Cinta Buah Nusantara: Kementan Bagi Buah Gratis di Car Free day

By Admin


nusakini.com - Kegiatan “Cintai Buah Nusantara” di arena car free day di Jalan Thamrin (Gedung Sarinah) Jakarta Pusat, Minggu pagi (27/11/2016) dengan membagi-bagikan 100 ribu butir buah lokal berbagai jenis kepada masyarakat secara gratis merupakan rangkaian bentuk promosi buah nusantara yang dilakukan Kementerian Pertanian. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui keberagaman buah tropika nusantara sehingga kecintaan masyarakat terhadap buah nusantara dapat meningkat.

Tingkat konsumsi buah masyarakat Indonesia masih cukup rendah dan jauh di bawah rekomendasi FAO yaitu 36 kg per kapita per tahun dari 73 kg per kapita per tahun. Angka tersebut sedikit demi sedikit mulai meningkat seiring banyaknya imbauan untuk mengkonsumsi buah dan kecukupan serat untuk masyarakat.

Buah tropika nusantara mengandung nilai nutrisi yang baik bagi kesehatan. Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi pemasok buah tropis dunia dikarenakan memiliki keragaman plasma nutfah dan kondisi agroklimat yang sesuai untuk pengembangan buah-buahan khususnya buah-buahan tropis.

Keragaman plasma nutfah ini menjadi kekuatan yang harus kita kembangkan sehingga Indonesia menjadi salah satu produsen buah-buahan yang berdaya saingbaik di pasar dalam negeri dan luar negeri.

Produksi buah nasional tahun 2014 sebesar 19.805.977 ton meningkat menjadi20.167.376 ton (naik 1,8%) pada tahun 2015. Sementara itu, komoditas buah yang berpotensi untuk dikembangkan adalah 22 komoditas yaitu alpukat, belimbing, buah naga, srikaya, durian, jambu air, jambu biji, jeruk, lengkeng, mangga, manggis, markisa, melon, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, semangka, sirsak, sawo dan stroberi.

Kebijakan pengembangan buah-buahan diarahkan pada komoditas yang memiliki nilai komersial tinggi sehingga memacu tumbuh kembangnya minat masyarakat untuk melakukan budidaya buah secara lebih baik.

Sampai saat ini tercatat jumlah rumah tangga usaha hortikultura adalah sebanyak 10.602.147 KK, sedangkan untuk komoditas buah-buahan adalah sebanyak 8.458.119 KK.

Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, buah nusantara juga berpotensi untuk ekspor, diantaranya adalah pisang, nenas, mangga, melon, semangka, salak, manggis, rambutan, buah naga dan alpukat. Negara tujuan ekspor utama ialah Jepang, Malaysia, Tiongkok, Singapura, dan Uni Emirat Arab.

Pada tahun 2015 volume ekspor buah-buahan sebesar 68.556 ton atau meningkat 65,26% dibandingkan tahun 2014, sedangkan nilai ekspor buah tahun 2015 sebesar US$ 37,77 Juta (meningkat 30,47%). Sementara impor menunjukkan penurunandari 423.921 ton pada tahun 2014 menjadi 344.221 ton pada tahun 2015 (menurun 18,80%) yang diikuti penurunan nilai impor dari US$ 621,40 Juta pada tahun 2014 menjadi US$ 534,83 Juta pada tahun 2015 (menurun 13,93%).

Kementerian Pertanian memiliki komitmen dalam upaya meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu buah. Upaya tersebut dilakukan melalui penataan sentra produksi menjadi kawasan skala komersial yang terintegrasi dengan pelaku usaha. Pengembangan kawasan buah yang telah dikembangkan sejak tahun 2011 s.d 2016 tercatat seluas 33.438 ha, dan terluas untuk tanaman jeruk 14.127 ha.

Pada tahun 2016, Kementerian Pertanian melakukan pengembangan kawasan buah seluas 4.102 ha yang dilakukan dalam bentuk pengembangan kawasan reguler, skala orchard dan komersial. Untuk mempercepat peningkatan mutu dan daya saing buah, Kementerian Pertanian bekerjasama dengan PTPN, swasta dan Perguruan Tinggi dalam membangun kebun buah komersial terintegrasidan kebun buah skala orchard.

Melalui acara “Cintai Buah Nusantara” ini menjadi momentum kebangkitan Buah Nusantara untuk berdaya saing baik di dalam negeri maupun di luar negeri.(p/mk)